Sunday, March 9, 2014

Bahaya Laten Syiah

Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillah Allah memberi kesempatan saya buat ikutan tasqif kemarin, di rk faal lantai 3. Dan beruntunglah saya akhirnya keinginan buat re-write tulisan kajian di blog terlaksana, selain supaya bisa dibaca lagi kalo catatannya ilang dan tulisan yang gak jelas .__. juga semoga bisa berbagi ilmu buat para pembaca. Oke, jadi kemarin Sabtu, saya datang di tasqif dengan pembicara ust. Dudung Ramdani, L.c. Dalam kesempatan ini, ustadz membahas tentang syiah.
Pemimpin dari aliran syiah ini ialah Syeikh Jalaludin Rahmat, yang isunya ia mencalonkan diri menjadi caleg dari sebuah partai besar. Syiah merupakan aliran yang mengganggap bahwa imam syiah itu maksum dan membuat para pengikutnya taklid buta. Mereka menganggap bahwa semua kotoran dari imam syiah itu berkah, hingga para pengikutnya berebut mengelus-elus bagian belakang imam dan merelakan anak perempuannya 'diperbuat' oleh imam syiah, na'udzubillahimindzalik.. Padahal, jelas kita tahu bahwa yang hanya berlabel maksum ialah para Nabi Allah, dan nabi yang terakhir, ialah Nabi Muhammad saw. Maksum disini ialah jika ia bersalah segera diingatkan dengan wahyu yang diterunkan kepada para nabi dan sudah diampuni oleh Allah swt.
Aliran syiah ini mengkafirkan syahadat. Mereka menganggap bahwa seharusnya wahyu Allah diturunkan kepada Ali bin Abu Thalib, bukan kepada Nabi Muhammad saw. astaghfirullah.. *dari sini saja sudah terlihat begitu kejamnya aliran syiah ini.
Menghalalkan yang haram, seperti yang dituliskan sebelumnya, bahwa aliran ini menganggap bahwa kotoran imam Syiah itu suci, hingga mereka menganggap bahwa seorang perempuan yang 'diperbuat' oleh iman Syiah tanpa adanya ikatan pernikahan yang sesuai dengan syariat agama, berhukum halal dan akan menjadi berkah.
Menghina sahabat Rasulullah saw. Mereka mengkafirkan Abu Bakar as-shidiq, Umar bin Khattab, Aisyah r.a., dsb. Mereka juga masih memfitnah Aisyah r.a. padahal Aisyah ini juga sering membawa hadis-hadis Rasul. Maka bisa dibilang, pengikut aliran syiah ini tidak mengimani sunnah Rasul dan bisa dikatakan kufur. Rasulullah pernah berkata yang intinya, 'Jangan merenndahkan sahabatku.' ya, karena seperti kita ketahui bersama, bahwa penerus perjuangan dakwah Islam ialah para sahabat Rasulullah saw. Selain itu, Rasulullah pernah berkata, 'Jika sahabatku dihina dalam fitnah, jangan banyak bicara.' Kebanyakan pengikut aliran syiah ini pandai berbicara dan jika berdebat sedangkan landasan belum kuat, kemungkinan akan mudah terpengaruh.
Syiah menyalakan Al-Qur'an, mereka menganggap bahwa Al-Qur'an yang kita baca saat ini palsu, padahal jelas kita ketahui bersama bahwa Al-Qur'an sebagai sumber utama kehidupan ini selalu dijaga ke-ontentikannya dan dijaga keasliannya. Mereka terus beranggapan bahwa seharusnya wahyu terakhir itu diturunkan kepada Ali bin Abu Thalib.
Aliran syiah memegang prinsip untuk menyembunyikan fakta dunia dan mereka sering berbohong.

Selain itu, dalam kesempatan ini, ustadz menjelaskan tentang 10 kriteria aliran sesat yang ditetapkan oleh MUI

  1. Mengingkari salah satu atau semua rukun iman dan atau rukum Islam. Seperti contohnya aliran Mu'tazilah, dimana aliran ini tidak beriman kepada rukun iman yang keenam.
  2. Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan syar'i (Al-Qur'an dan as-sunah).
  3. Meyakini turunnya wahyu setelah Al-Qur'an, seperti aliran Ahmadiyah.
  4. Mengingkari ke-otentikan Al-Qur'an al-karim. Aliran tersebut menganggap hukum yang ada di Al-Qur'an sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman, seperti contohnya hukum tentang pembagian waris. Padahal, jika sesuai dengan hukum waris yang di firmankan Allah dalam QS. An-nisa, maka harta benda waris akan menjadi berkah dan hidup tenang dunia dan akhirat.
  5. Melakukan tafsir Al-Qur'an tidak sesuai dengan kaidah tafsir. 
  6. Mengingkari kedudukan hadis Nabi sebagai sumber ajaran Islam. Seperti aliran ingkar Sunnah. Padahal, jika kita ketahui bersama, bahwa kebutuhan Al-Qur'an terhadap sunnah itu lebih besar dibanding kebutuhan sunnah terhadap Al-Qur'an. Ya, kita ketahui bersama bahwa setiap perilaku, ucapan, dan ketetapan Rasul yang dikatakan sebagai sunnah tersebut merupakan kehendak Allah swt, dan menjelaskan tentang hukum Al-Qur'an.
  7. Menghina/melecehkan/merendahkan para Nabi dan Rasul.
  8. Mengingkari Nabi Muhammad saw. sebagai Nabi dan Rasul akhir zaman.
  9. Menambah atau mengurangi pokok Ibadah.
  10. Mengkafirkan orang muslim tanpa dalil syar'i
Ya, semoga tulisan diatas dapat menambah ilmu pengetahuan kita dan semoga kita semua dengan perlindungan Allah swt. sang Maha Pengasih dan Penyayang, kita dapat terus berada dalam jalan kebenaran hingga akhir zaman, aamiin ya rabbal 'alamin.